Orang dewasa normal membentuk lendir sekitar 100 ml dalam saluran napas setiap hari. Lendir ini diangkut menuju faring oleh gerakan pembersihan normal dari silia yang ada diperbatasan saluran pernapasan. Kalau terbentuk lendir yang berlebihan, maka proses normal pembersihan mungkin tak efektif lagi, sehingga akhirnya lendir tertimbun. Bila hal ini terjadi maka lapisan dinding pernapasan / membran mukosa terangsang, dan lendir ini di batukkan keluar sebagai sputum / dahak.
Pembentukan lendir yang berlebihan, mungkin disebabkan oleh gangguan fisik atau kimiawi, atau infeksi pada membran mokosa.
Kapan saja sputum di produksi maka perlu diperhatikan warna, volume, dan konsentrasinya ( kental / encer ). Sputum yang dihasilkan sewaktu membersihkan tenggorokan kemungkinan besar berasal dari sinus-sinus atau saluran hidung, dan bukan dari saluran napas bagian bawah.
Sputum yang banyak sekali dan purulen ( kental dan berwarna kekuningan- kehijauan ) menyatakan adanya proses keganasan seperti abses paru paru { paru- paru penuh nanah ), sedangkan pembentukan sputum yang terus meningkat dengan perlahan-lahan dalam jangka waktu bertahun-tahun merupakan tanda adanya Bronkitis kronik atau bronkiektasis.
Warna sputum juga penting. Sputum yang berwarna kekuning-kuningan merupakan tanda adanya infeksi. Sputum yang berwarna hijau merupakan petunjuk adanya penimbunan nanah. Sputum yang berwarna hijau sering ditemukan pada bronkiektasis karena penimbunan nanah dalam bronkiolus (bronkus kecil) yang melebar dan terkena infeksi.
Banyak penderita infeksi pada saluran napas bagian bawah mengeluarkan sputum yang berwarna hijau pada pagi hari, tetapi makin siang menjadi kuning.
Sifat dan konsistensi sputum juga dapat memberikan informasi yang berguna. Sputum yang berwarna merah muda dan berbusa merupakan tanda dari edema paru- paru akut.
Sedangkan sputum yang berbau busuk merupakan tanda abses paru – paru atau bronkiektasis.
|
.
|
.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment